Lirik Lagu Nostalga Indo

Tidakkah pernah engkau pikirkan Perihnya luka hati ini Kau tikam dengan cinta dan nestapa Marah dan takkan terobati... Ketika itu di gubuk renta gue bagai bidadarimu Kau cumbu rayu dan kau belai sayang Walaupun dulu hidup kita serba kekurangan Reff : Tetapi kini tiada lagi canda ria bersamamu Senyum manismu penyejuk hati telah musnah Hilang bersama gubuk renta berganti istana megah Berubah pula sikapmu kau campakkan aku Lupakah kau akan tikar usang sebagai saksi dalam kemiskinan Bahagia hanyalah dirimu sedang sengsara berpihak padaku Keringatku pun ikut menyirami pungguknya istanamu Back to : Reff : ... Keringatku pun ikut menyirami pungguknya istanamu...

Mengapa hati ini tak reda jua Walau kata maaf telah kau ucapkan Ingin ku sambut peluk dan tangismu Namun ikhlas ku tak bisa menerima... (*) Dengan air mata kau sembah bersimpuh Namun hati ini tiada jua luluh Mungkin t'lah biasa bersahabat dengan sepi Maafkan kasih cintaku tiada lagi... Reff : Oh sudahlah , janganlah kau biarkan matamu berkaca Tak sanggup ku menatap jatuh air matamu Tak mengapa , berpisah bukan pasti tak mungkin bersatu Biarlah saya kasih menatap bingkaimu Sudahlah sudah cukup cinta disini... (#) (Maafkanlah kekhilafanku , maafkanlah keputusanku Yang membuat hancur kecewa keinginan cintamu Maafkanlah kekhilafanku , maafkanlah keputusanku Maafkanlah , maafkanlah , keraguanku...) Interlude ... Back to : (*)... , Reff : ... ,  (#) ... Back to : Reff : ... Sudahlah sudah cukup cinta disini...

(*) Senja itu tak pernah ku lupa Dikala gua sedang merajut cinta Ketika mentari merah mewarnai awan Disanalah hatiku lalu terlena (**) Mentari pun turut tersenyum Disaat kau lemparkan senyummu padaku Adakah rasa rindu , dibalik tirai hatimu Pintu hatiku terbuka untukmu... Reff : Masih ingatkah engkau Dikala mentari mulai menepi Di hamparan rumput nan luas menghijau Kau genggam akrab tanganku , kau peluk diriku.. [2x] Interlude ... Back to : (*) ... , (**) ... , Reff : ... (3x) ...

Nama itu sering di bibir ini Wajahnya pula sering di hati Sungguhnya dikau serba sederhana Tapi bagiku kau cukup sempurna Terasa bagaikan gres semalam Saat-saat pertemuan Menyembunyikan debar di balik senyum Dalam hati putih cinta menguntum Reff : Jika dulu gua bebas melangkah Denganmu rela terpenjara Bukan nama paras rupa atau harta Terpaut pada kebijaksanaan bahasa Apalagi yang harus ku pinta Darimu Yang Mahakuasa yang Maha Pemurah (*) Namamu di bibir terus meniti Wajahmu masih di hatiku Dimata orang engkau manusia biasa Bagi diriku engkau istimewa... Interlude ... Back to : Reff : ... (*).....

Walau jarak diantara kita Jauh terpisah di negeri seberang Namun rinduku tak pernah sirna Bagai kasih seorang ibu (*) Walau bumi hancur jadi debu Cintaku hanya tetap milikmu Tak akan goyah dihempas badai Bagai seteguh karang di lautan ini (#) Ku nanti di bandara cinta Ku tunggu engkau disini Tetapi hanya dalam mimpi Engkau kembali... Reff: Untuk apa cincin tunangan Bila kau pergi tanpa pesan Sepucuk surat pun tak datang Jangankan belai kasih sayang Seperti pungguk rindukan bulan Cintaku tergantung di awan Interlude ... Back to : (*).... , (#).... , Reff : ... ( Jangan engkau biarkan... hati penuh curiga Basuhlah rasa rindu cintaku kasih , s'lalu bersama Bukan maksud hatiku... untuk ingkari janji Percayalah oh kasih cintaku lapang dada hanya pad amu ) [ 2x... fade out... ]

(*) Setahun sudah kita langkah bersama Kita merajut menganyam tali asmara Kini di jalan mendaki kebahagiaan Kita terlena harumnya bunga cinta Tetapi tiba-tiba angin kencang datang menghalang Menggoyahkan langkah kita berdua Dua orang tuamu tak merestui kita Hancurlah cinta dihempas gelombang Reff :  Antara kita berdua bagai terikat kasta Perbedaan terlihat si kaya dan si hina Ku punya impian , engkau punya istana Ku punya satu cinta , kau dilingkup permata Antara kita terang berbeda Terbentang jurang pemisah... Back to : (*) ... , Reff : ...

Tangisan yang cantik di malam pertama Semuanya musnah bersama dustamu Gaun pengantin yang cantik , yang pernah kau janjikan Ternyata kini bukan milikku... Kupaksakan hadir di pestamu itu Agar engkau puas melihat dukaku Begitu besar kepala dirimu seakan tak mengenalku Duduk bersanding senyum pun tak mau Reff : Kau lupa siapa dirimu , darimana asalmu Kini yang engkau tahu , tak lagi bersamaku Tak pernahkah sejenak kau renungkan sikapmu Sungguh sakitnya hatiku Ketika pertama ku kenal dirimu Begitu remaja , manis tutur dan kata Tiada pernah kuhiraukan apa dan siapa dirimu Aku relakan berkorban untukmu Back to: Reff : ... Tak pernahkah sejenak kau renungkan sikapmu Sungguh sakitnya hatiku...

Terpisah samudera , terpisah bencana Cinta yang suci , telah ternoda oleh Debur ombak hatimu... Permadani biru , jejak cinta kita Kini bermetamorfosis , jadi mimpi yang hitam Hilang ditelan waktu... (*) Merindu , hanyalah merindu amboy Mengkhayal , hanyalah mengkhayal Kapankah datang sinar cinta , untukku... Reff : Di langit mana harus ku lukis , gambaran cintaku ini Di pantai mana kawasan berlabuh , biduk yang patah kemudi Serindu-rindunya , setulus-tulusnya , sehangat-hangatnya cinta T'lah kau sakiti hati ini t'lah kau korbankan perasaan , Manusia... Interlude ... Back to : (*) .... , Reff : ... Di langit mana harus ku lukis , gambaran cintaku ini Di pantai mana kawasan berlabuh , biduk yang patah kemudi Serindu-rindunya , setulus-tulusnya , sehangat-hangatnya cinta T'lah kau sakiti hati ini , t''lah kau korbankan perasaan Manusia... manusia...

Mungkinkah ombak 'kan berhenti Sementara angin ribut pun mengayun datang Hempasan demi hempasan pun menerpa pantai Membawa sejuta sedih dalam dirimu... Mengapa bunga-bunga berguguran Berbagai aroma kini pun menghilang Kapankah dia 'kan mekar dan mekar kembali Kadang hidup ini hanya referensi dosa... Reff : Oh bukan salahmu dan bukan juga salahku Mengapa takdir ini menimpa kita Oh bukan salahku dan bukan juga salahmu Mengapa samudera cinta membawa sedih , Mengapa samudera cinta membawa duka.. Kesucian kini t'lah hilang Terbawa arus cinta kita berdua Allah kumohon padamu ampuni dosaku Agar kutemukan damainya hati ini... Kembali ke : Reff : ... (2x)

Memori bulan desember Membawa kesan dalam hatiku Ketika ku jumpa dia.. Ketika itu pulang sekolah Jumpa dengannya tiada sengaja Bertemu di simpang jalan Dua mata berpadu pandang sejenak Saling melempar senyum nan manis Berdebar rasa hatiku... Interlude ... Memori bulan desember Membawa tiara duka hatiku Terbuka pintu bahagia... Kini beliau t'lah jadi milik aku Bahagianya rasa hatiku Memori bulan desember , Memori bulan desember...

Hening malam ku sendiri Ku termangu dalam sepi Kemana harus ku melangkah Membawa kesepian ini... (*) Satu bulan kita berpisah Engkau pergi demi tugasmu Disini ku dilanda rindu Kapan kasih kau kembali (#) Suratmu s'bagai pelepas rindu hatiku Tak sanggup , gue tak sanggup hidup sendiri Cepatlah kembali disini gue menanti Reff : Pulanglah kasih , pulanglah sayang Temani diriku ini Siang dan malam gue berdoa hanya untukmu Pulanglah kasih , pulanglah sayang Jemputlah diriku ini Aku tak ingin harus berpisah Dari dirimu... Back to : (*) ... , (#) ... , Reff : ...(2x)

Aku tak sanggup lagi untuk bertahan Rasakan pedihnya luka Untuk apa jumpa kalau hanya tuk saling Menyakiti diantara kita Tak sanggup diriku , tak sanggup... (*) Kau yang berjanji , kau yang mengingkari Tak sanggup lagi engkau berpegang janji Tiada guna saling menyalahkan Lebih baik putus cinta saja Reff : Potret kenangan cinta kita Gambaran sedih dalam jiwa Walau tak sanggup 'tuk berpisah Luka akan semakin parah Andai bertahan dalam cinta Kemesraan akan berubah Menjadi api yang membara Didalam cinta dan jiwa Back to : (*) .... , Reff : ... (3x)

Mana mungkin awan itu menyatu Bila tiada hembusan sang bayu Wajah yang gres , berganti kelabu Semua ini hanya kar'na ulahmu (*) Mana mungkin kita mampu bersatu Sedangkan kau selalu begitu Berulang kali sering kau ulangi Kau bercumbu di depan mataku Reff : Berikanlah tanggapan yang pasti Ku tak ingin cinta mesti terbagi Kesetiaan pun tiada lagi Walaupun dirimu pernah kusayangi Mungkin semua berakhir disini Back to : (*) ... , Reff : ... Mungkin semua berakhir disini... (2x)

Takdir yang menghalang Kini t'lah hilang ditelan malam Kau datang dan membuat hampa pun sirna Kaulah penyejuk jiwa Tiada kumenyangka Kehadiranmu pelebur duka Ternyata kau sekarang , saya bahagia Menggapai harapan nyata Namun jangan kau anggap saya dermaga T'lah berlayar kau singgah untuk bersandar Cukup sudah derita yang kualami Jangan kau ulangi lagi... Reff : Janganlah kau sia-siakan Cintaku yang suci Janganlah kau sia-siakan Kemesraan ini Aku percaya sepenuh hati Kau tak akan mendustai Back to : (*) ... , Reff : ...  (2x)

Bukan hanya sakit hati Lebih sakit menahan Takkan cukup airmata dukaku Menyesali semua yang terjadi (*) Menanti kapan cinta menjelma Satu jiwa kecil tiada berdosa Kau dan gue komitmen hidup bersama Kau berpaling kepadanya Kau nistakan gue dalam noda Reff : Untuk apa pula Kukorbankan segala-galanya Cinta hanyalah jadi bencana Perasaan salah dan berdosa Demi cinta kita Kan kubawa jauh mengembara Jiwa kecil yang tiada berdaya Kan terlahir dalam dunia Korban cinta dan dusta Back to : (*) ... , Reff : ... Korban cinta dan dusta... Korban cinta dan dusta...

Aku di Kota Medan Polonia hujan lagi Hari ini hujan turun lagi Tiada mentari tiada pelangi Aku kini telah menanti Kehadirannya dan senyumnya Sahabatku yang baik hati Dia akan tiba dari ibu kota Lama nian kutakjumpa Rindu hatiku tiada terkira * Wahai penerbang yang budiman Turunkan kapalmu sekarang Setiap malam kau pandang buntang-bintang Setiap hari kau tembus awan Oooo rindu hatiku tak tertahan Pada kawan lama yang pernah hilang Semoga ia akan tertawa riang Membawa informasi yang bahagia Cuaca dilapangan terbang Begini buruknya dan mengkhawatirkan Hujan lebat dikota medan Kunanti ia di Polonia Kembali ke * ...

Berjumpa untuk berpisah lagi Walaupun terlalu mengagumkan untuk dilukiskan Dengan kata untuk kujadikan sebuah syair Tetapi terlalu pahit untuk dikenang Kenanganku yang pernah ku alami bersamamu * Jangan kai harapkan Ku akan mencari gantimu Kini ku pergi ... Mencari diriku sendiri Mengapa ... Waktu itu kita harus berjumpa Oh ... mengapa ... Kini kita harus berpisah lagi Back to * ...

Umpama abu kan terbang tertiup angin tak berarti Limpahan kasih yang gue curahkan Membujuk hati semoga kau t'rima... Telah kau tulis diatas kertas yang putih menyakitkan Ku tahan duka , ku tahan tangisan Agar tak larut di kepedihan luka hati ini... (*) Aku yang terhina , tanpa kesempatan Aku memaafkan s'gala fitnah yang kau kirimkan Reff : Kekasih gue mencintaimu Jangan kau ragukan hatiku Kekasih gue mencintaimu Kutempuh dengan cinta kita... Back to : (*) .... , Reff : .... (2x)

Detak cinta rindukan dirimu Hasrat di hatiku tak pernah berhenti Bawa langkahku kembali padamu (*) Mimpi cinta membuat gelisah Terlelap diriku dibuai lamunan Takkan kuasa ingin bersamamu Reff : Lepaskan semua ragumu Jangan buat gua terluka Kemana akan kubawa hati ini berlabuh Tinggalkan semua cemburu Jangan buat gua kecewa Hanyalah dirimu daerah hati ini berteduh Kekasih jiwa... Back to : (*) ... , Reff : ... (2x)

Denyut di jantungmu kota Pusat gelisah dan tawa Dalam selimut debu dan kabut Yang hitam kelam warnanya Sejuta janjimu kota Menggoda wajah-wajah gundah Ada di sini dan ada di sana Menunggu di dalam tanya Menunggu di dalam tanya Tanya Mengapa semua berkejaran dalam bising Mengapa oh mengapa Sejuta wajah engkau libatkan Dalam himpitan kegelisahan Adakah hari esok makmur sentosa Bagi wajah-wajah yang menghiba

Kulari mengejar laju bis kota Belomba-lomba saling berebutan Tuk sekedar , mendapat daerah di sana Kucari dan terus kucari-cari Namu semua bangku telah terisi dan balasannya akupun harus berdiri Bercampur dengan peluh semua orang Dan bermacam aroma bikin kupusing kepala Reff: Serba salah , nafasku terasa sesak Berimpitan berdesakkan , bergantungan Memang susah , jadi orang yang tak punya Kemanapun naik bis kota.

Semut-semut hitam yang berjalan Melintasi segala rintangan Satu semboyan di dalam tujuan Cari makan lalu pulang Yok .. Ikut langkah yang terdepan Yok .. Ikut ke kiri ke kanan Semut-semut seirama Semut-semut yang senada Nyanyikan hymne bersama Makan ! Makan ! Makan ! Semut hitam 2x Ooo... Maju jalan .... Semut-semut bagai sisa-sisa Toleransi peradaban dunia Sementara yang katanya manusia Makhluk paling bijaksana Oh .. Halalkan segala cara Oh .. Menipu soal biasa Semut-semut menyaksikan Semut-semut mendengarkan Teriakan jerit makian Gila ! Gila ! Gila !

Dengan senjata yang geram Berdentam bunyi yang kejam Terperangkap larut di dalam kepedihan Menjerit perut yang lapar Menjelang mati terkapak Bermandikan merah Darah luka di dada Dendam mendendam antar manusia Capai batas pecah membelah (angkat bicara) Dendam mendendam antar manusia Saling lindas saling menggilas Angkat senjata Hantam kiri kanan persetan Penting tahta bertabur intan Lagu kematian Lantang dan bergema Hantam kiri kanan persetan Penting tahta bertabur intan Lagu kematian Lantang dan bergema Karena senjata Karena kuasa Karena bla bla bla

Ingin saya menjerit Namun lidahku kelu Saat mata ini melihatmu Dengan dia... (*) Rasanya tak percaya Kau mendekapnya mesra Hancur hati ini Aku benci , benci dia... (#)  Katanya sayang , katanya cinta Ternyata saya kecewa Katanya setia takkan mendua Ternyata saya terluka... Reff :  Mendengar suaramu saya benci Menatap fotomu saya benci Menyebut namamu saya benci Bayangkan dirimu saya benci... Back to : (*) ... , (#) ... , Reff : ... (2x)

Selembut kain sutra Saat engkau ucapkan kata cinta Hilang rasa ragu , hilang rasa sepi Kusambut cintamu setulus hati... (*) Tak pernah ku berharap Bila karenanya engkau berubah Kau nodai cinta , kau dustai aku Hingga karenanya kita berpisah (**) Sering ku duduk sendiri Mengharap semua 'kan berubah Namun kini ku sadari Ternyata saya terpedaya... Reff :  Oleh rayumu , oleh dustamu Yang selama ini membelenggu jiwa Tak mungkin lagi kita bersama Biarlah kita berpisah... Back to: (*) ... , (**) ... , Reff : ... (4x... fade out)  

Tak seorang pun tahu Betapa sunyi hatiku Bagai seorang musafir di perjalanan Kemana ku mengadu Keluh kesah di kalbu Tiada kawasan bagiku (*) Meski kau disampingku Tapi terasa jauh Tak kau dengar , tak kau rasa Rindu hatiku Dimana kehangatan yang dulu tercurahkan Kepadaku... Reff : Lelah... menghadapi dirimu Lelah... ku melihat sikapmu Hari-hari beku dan membuisu Lelah... jikalau terus begini Lelah... cintaku tak berarti Cintamu bertepuk sebelah tangan Hu o..oo.. hu..o..oo huo..o.oo Back to : (*) ... , Reff: ...

Bagai sampan di lautan Terombang-ambing gelombang Terasa berat langkahku Menanggung beban hidupku Bagai malam tak berbintang Bagai syair tak berlagu Terasa hampa hidupku Setelah kehilanganmu.. Hidup bagai tak berarti (*) Mungkin semua ini suratan Hingga hasilnya kita berpisah Walau kucoba untuk bertahan Namun percuma kau membagi cinta Reff :  Biarlah 'kan kucoba melupakan dirimu Walau hati ini terasa hancur bagai debu Biarlah semuanya kujadikan kaca Tempat bercermin cerita hidupku Back to: (*) ... , Reff : ... (3x... fade out..)

Malam semakin larut , gue sendiri Tiada cinta dan tiada kasih dalam hati ini Haruskah ku berlari , mencari jejak Langkah yang pernah kita lalui ketika bersamamu Waktu t'lah berlalu... Hujan semakin deras di malam ini Aku sendiri dalam kedinginan tanpa hangat api Reff:  Hanyalah dirimu yang bermain di dalam khayalku Tak sanggup gue melupakan , gue tak sanggup Mungkin hingga nanti Rambutku pun kusam dan memutih Namun cintaku padamu takkan berubah Walau hidupku nanti penuh dengan penderitaan Kesetiaan seorang wanita takkan pernah pudar Malam semakin larut , gue sendiri Tiada cinta dan tiada kasih dalam hati ini Haruskah ku berlari , mencari jejak Langkah yang pernah kita lalui ketika bersamamu Back to : Reff : ... (2x) ...

Antara Jakarta-Surabaya Di dalam pesawat Garuda Ku tak sengaja duduk disampingnya Bergetar hatiku dibuatnya Tatapan matamu memandangku Tersenyum membuatku malu Ingin bertanya , bibir ini diam Membisu seribu basa Reff 1 :  Antara Jakarta-Surabaya Di dalam pesawat Garuda Gelisah hatiku tak menentu Terbayang di dalam mimpiku Antara Jakarta ke Surabaya Cintaku terbang di langit biru Antara Jakarta-Surabaya Di dalam pesawat Garuda Ingin bertanya , bibir ini diam Membisu seribu basa... Back to: Reff 1 .... Reff 2 :  Antara Jakarta-Surabaya Di dalam pesawat Garuda Gelisah hatiku tak menentu Cintaku terbang di langit biru Back to: Reff 1 ... (....fade out...)

Seandainya masih ada sinar kasih Membias dalam hatiku Seperti dahulu memancar sejuk Menerangi hidupku... (*) Takkan mungkin dihati berkabut duka Dan takkan juga menangis Jika semuanya yang ku korbankan Kau merasa bertanggung jawab... Reff : Dulu kita bagaikan Sepasang burung merpati ho.o.oo.. S'lalu kita berdua Menggapai bahagia... Kini jangankan untuk bertemu lagi Bayang-bayangmu pun berpaling dariku Harapan yang s'lalu gue dambakan Laksana fatamorgana... Back to: (*) ... , Reff : (2x... fade out)

Cintaku bukannya sebatas rindu Yang bergema dan membara dalam hatiku Seumpama daun kering terlunta di pinggir jalan Aku yang haus dahaga akan kasihmu... Cintamu takkan pernah kunodai Walau silau gemerlapan menghias mata Kututup mata telinga Namun kau selalu ada Memberi senyuman kasih Cinta yang abadi... (*) Alam semesta jadi saksi Panas dan hujan kususuri Ku ikut jalanmu... Kasih dan sayangku padamu Cinta yang nrimo kuberikan Untukmu s'galanya... Reff : Berikan gue suatu kekuatan Agar batinku tegar bersamamu Cintamu bagiku tiada duanya Takkan pernah pudar sepanjang masa Back to: (*) ... , Reff : ...(2x)